Komisi IX Pantau Penanganan Covid-19 di Yogyakarta

16-02-2021 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emmanuel Melkiades Laka Lena saat pertemuan Tim Kunker Komisi IX DPR RI dengan Sekretaris Daerah DIY, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BP2MI, BPOM, BKKBN, dan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, di Gedung Kepatihan, Senin (15/2/2021). Foto : Arief/nvl

 

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI memastikan proses vaksinasi dan pelaksanaan penyaluran insentif tenaga kesehatan yang sudah diperjuangkan Komisi IX DPR RI, serta bagaimana pembayaran klaim rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emmanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, pihaknya juga ingin memantau penanganan pandemi Covid-19 oleh para mitra kerjanya.

 

“Komisi IX ingin melihat dari dekat bagaimana upaya mitra kerja Komisi IX bener-bener bekerja dengan baik dalam pelayanan dan penanganan Covid-19,” kata Melki, sapaan akrabnya, usai pertemuan Tim Kunker Komisi IX DPR RI dengan Sekretaris Daerah DIY, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BP2MI, BPOM, BKKBN, dan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, di Gedung Kepatihan, Senin (15/2/2021).

 

Melki menjelaskan, menurut keterangan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, sesuai aturan pusat, DIY turut mewajibkan masyarakat mendapatkan suntikan vaksin, namun tidak mengedepankan sanksi bagi yang menolak. “Kami mendorong pemerintah agar tidak melakukan pemberian sanksi kepada masyarakat. Yang harus diutamakan adalah edukasi bagi public. Apabila edukasi tidak diikuti, baru kemudian bisa diberikan sanksi,” tandas politisi Partai Golkar itu.

 

Sesuai dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2016, Melki menerangkan, pelaksanaan optimalisasi produksi dan penggunaan obat dan alat kesehatan yaitu GeNose yang diproduksi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah yang harus dioptimalisasi. "Kami mengunjungi UGM untuk memastikan bahwa GeNose dapat menjadi alat testing dan screening yang baik serta mendorong Kemenkes dalam memperjuangkan di WHO untuk memberikan sertifikasi agar dapat dipasarkan secara internasional,” kata Melki. (afr/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...